Berbagi Ilmu Demi Kemajuan Pendidikan

Latest News - Meet Doctor - Konsultasi Dokter Gratis Secara Online

Macam-macam Majas

Thursday, April 4, 2013

  1. Repetisi : Majas perulangan kata atau frasa. Contoh: Bukan uang, bukan juga rumah mewah, namun yang aku inginkan hanya kasih sayangmu yang tulus.
  2. Pleonasme : Majas penegasan. Contoh: Naiklah ke atas dengan hati-hati; Turunlah ke bawah dengan cepat
  3. Retoris : Majas dengan bentuk pertanyaan yang sudah jelas jawabannya. Contoh: Adakah orang yang ingin sakit?
  4. Klimaks : Semakin meningkat intensitasnya. Contoh: Jangankan harta, nyawamu akan aku beli!
  5. Anti klimaks : Menurun intensitasnya. Contoh: Jangankan gedung, gubukpun aku 'tak punya
  6. Koreksio : Mengoreksi/Memperbaiki. Contoh: Kalau tidak salah, aku pernah mengatakan hal ini
  7. Ironi : Sindiran yang bertolak belakang. Contoh: Tulisannya rapi seperti cakar ayam
  8. Sarkasme : Sindiran yang kasar. Contoh: Mulutmu, harimaumu
  9. Sinisme : Ejekan. Contoh: Memang kau gadis cantik sejagat hingga dapat menghancurkan hatiku
  10. Antitesis : Mengungkapkan kata yang berlawanan. Contoh: Tua, muda, besar, kecil
  11. Paradoks : Mnegungkapkan hal seolah-olah bertentangan. Contoh: Jiwanya sepi di tengah keramaian
  12. Oksimoron : Mengandung pertentangan dengan kata-kata yang berlawanan. Contoh: Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda
  13. Kontradiksiointerminis : Berisi sangkalan terhadap pernyataan sebelumnya. Contoh: Siswa yang tidak berkepentingan dilarang masuk kecuali panitia.
  14. Metafora : Perbandingan langsung secara singkat. Contoh: Buku adalah jendela ilmu; Bumi ini perempuan jalang yang menarik laki-laki jantan ke rawa-rawa mesum ini; Buaya darat
  15. Sinestisia : Percampuran indera. Contoh: Kata-katanya manis
  16. Sinile : Peribahasa dengan kata: Seperti, Bagai, Layaknya. Contoh: Jalani hidup seperti air mengalir
  17. Alegori : Mengungkapkan kiasan yang biasanya dalam cerita/judul. Contoh: Aku sudah membaca Laskar Pelangi.
  18. Metominia : Menyebutkan merek dagang. Contoh: Berikan saya Honda Jazz.
  19. Alusio : Adalah peristiwa, tempat yang sama. Contoh: Bandung Lautan Api menggelora di hati kami.
  20. Tautologi : Majas yang berupa pengulangan gagasan, pernyataan atau kata yang berlebih dan tidak diperlukan. Contoh: Katakan lagi sekali lagi!
  21. Hiperbola : Gaya bahasa yang melebih-lebihkan. Contoh: Ibu terkejut setengah mati
  22. Personifikasi : Gaya bahasa yang menggunakan sifat-sifat manusia kepada benda-benda yang tidak bernyawa. Contoh: Pohon melambai-lambai.
  23. Eufisme : Majas yang menggunakan kata-kata atau ungkapan dan sopan. Contoh: Para tunakarya perlu diperhatikan.
  24. Litotes : Majas yang ditujukan untuk mengurangi atau mengkecilkan kenyataan sebenarnya. Contoh: Mampirlah ke rumahku yang seperti gubuk ini
  25.  Tatum pro parte : Mengungkapakan keseluruhan objek, padahal yang dimaksud hanya sebagian. Contoh: Indonesia menang atas Thailand dalam pertandingan sepak bola di Jakarta kemarin.
  26. Pars prototo : Majas yang digunakan sebagai unsur/objek, untuk menunjukkan keseluruhan objek. Contoh: Sudah ku tunggu sekian lama, tetapi ia tidak nampak batang hidungnya.
  27. Okupasi : Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan. Contoh: Merokok itu merusak kesehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak.
  28. Simetri : Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan satu kata, kelompok kata atau kalimat yang diikat oleh kata, kelompok kalimat atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang pertama. Contoh: Ayah diam serta 'tak suka berkata-kata.
  29. Antonomasia : Majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut. Contoh: Si Gemuk; Si Lincah; Si Pintar.
  30. Aptronim : Pemberian nama orang yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang. Contoh: Karena sehari-hari beliau bekerja sebagai kusir gerobak, beliau sering dipanggil Karto Grobak.
  31. Hipokrisme : Penggunaan nama timanangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib. Contoh: Lama Otok hanya memandangi ikatan bunga biji mata itu yang membuat Otok kian terkesima.