Berbagi Ilmu Demi Kemajuan Pendidikan

Latest News - Meet Doctor - Konsultasi Dokter Gratis Secara Online

Klasifikasi Tumbuhan Paku

Wednesday, April 9, 2014

Gambar Tumbuhan Paku (agunkadhitya.files.wordpress.com)

Tumbuhan paku dikelompokkan dalam empat divisi, yaitu Psilophyta, Equisetophyta dan Pterophyta.

1. Divisi Psilotophyta (Paku Purba)
Psylophyta tergolong tumbuhan paku tertua dengan susunan tubuh paling primitif. Tubuhnya tidak memiliki daun dan akar sejati. Psilophyta hanya memiliki rizom yang dilengkapi dengan rizoid, contohnya Psilotum.

2. Divisi Lycopodophyta (Paku Kawat)
Lycopodophyta telah memiliki akar dan daun sejati, contohnya Lycopodium dan Selaginella. Lycopodium atau paku kawat termasuk paku homospora. Berbeda dengan paku kawat, Selaginella atau paku rane termasuk paku heterospora.

3. Divisi Equisetophyta (Paku Ekor Kuda)
Contoh anggota Equisetophyta yang terkenal adalah Equisetum. Tubuh Equisetum kebanyakan berukuran tinggi kurang dari 1 meter serta memiliki akar, batang dan beruas-ruas. Pada tiap ruasnya tumbuh daun yang melingkar. Batangnya dapat membesar karena aktivitas kambium atau mengalami pertumbuhan sekunder. Spora biasanya tumbuh pada bagian ujung batang, berbentuk konus atau strobilus. Equisetrum termasuk tumbuhan paku peralihan.

4. Divisi Pterophyta (Paku Sejati)
Pterophyta sudah memiliki akar, batang dan daun sejati. Di daerah tropis, batang tumbuhan paku tersebut biasanya muncul ke permukaan tanah berbentuk seperti belalai atau tiang. Di daerah beriklim sedang, batang biasanya berada di dalam tanah sehingga yang tampak dominan adalah daunnya yang tipis dan lebar. Spora dibentuk dalam sporangium yang terdapat pada permukaaan bawah daun. Anggota tumbuhan paku tersebut umumnya homospora. Spora yang berkecambah selanjutnya berkembang menjadi gametofit berbentuk seperti hati. Pada permukaan bawah gametofit tersebut terdapat rizoid, anteridium dan arkegonium. Contoh Pterophyta adalah suplir (Adiantum cuneatum), paku tiang (Alsophilla glauca), Cyanthea, Asplenium dan semanggi (Marsilea crenata).

Source: Google.com
Priadi, Arif. 2010. Biologi 1 SMA Kelas X. Jakarta:Yudhistira

Arkebakteri (Archaebacteria)

Arkebaketria (arkae) adalah organisme uniselular tertua di bumi.

A. Ciri - ciri Arkebakteri
Arkebakteri secara kimia berbeda dengan organisme prokariota yang lain. Ciri-ciri umum arkebakteri antara lain sebagai berikut.

  1. Memiliki membran sel, materi genetika yang tersusun dari RNA dan dinding sel bukan dari peptidoglikan. Materi genetika arkebakteri mengapung pada bagian yang disebut nukleoid.
  2. Ditemukan di lingkungan yang ekstrem, seperti sumber air panas, kawah gunung berapi atau danau asin.
  3. Memiliki ukuran yang kecil seperti bakteri, yaitu antara 0,2-10µm.
  4. Baik arkebakteri maupun bakteri umumnya bereproduksi dengan cara aseksual, yaitu membelah diri. Hanya sebagian kecil saja yang melangsungkan reproduksi seksual.


B. Klasifikasi Arkebakteri
Arkebakteri metanogen dikelompokkan menjadi tiga macam berdasarkan lingkungan hidupnya, yaitu arkebakteri metanogen, arkebakteri halofil dan arkebakteri termoasidofil.

1. Arkebakteri Metanogen
Arkebakteri metanogen memanen energi dengan mengubah H2 dan CO2 menjadi gas metan. Arkebakteri tersebut tidak dapat hidup jika ada oksigen (anaerob obligat). Organisme tersebut ditemukan di rawa-rawa, limbah dan saluran pencernaan manusia dan hewan, contohnya Methanosarcina.

2. Arkebakteri Halofil
Arkebakteri halofil menyukai lingkungan dengan kadar garam tinggi seperti di Laut Mati dan Air Asin. Konsentrasi garam yang tinggi dapat memusnahkan sebagian besar bakteri. Namun, arkebakteri halofil menggunakan garam tersebut untuk menghasilkan energi. Contohnya adalah Halobacterium halobium yang hidup di daerah tambak.

3. Arkebakteri Termoasidofil
Arkebakteri termoasidofil ditemukan di lingkungan dengan derajat keasaman dan suhu yang tinggi, seperti di kawah gunung berapi dan sumber air panas. Contohnya, Sulfolobus yang ditemukan di sumber air panas.
Sulfolobus


Methanosarcina


Source: Google.com
Priadi, Arif. 2010. Biologi 1 SMA Kelas X. Jakarta:Yudhistira

Fakta dan Opini

Sunday, March 2, 2014

Fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi
Opini adalah pendapat atau pikiran

Perbedaan Fakta dan Opini dalam Editorial:

  • Editorial adalah nama lain dari tajuk rencana yang terdapat di media massa.
  • Fakta dan Tajuk Rencana adalah hal-hal yang faktual yang diambil dari peristiwa atau gejala.
  • Opini adalah Argumen atau Tanggapan redaksi peristiwa atau gejala yang djadikan pokok pembicaraan dalam tajuk rencana.


Mengungkapkan isi Editorial atau Tajuk Rencana:

     Kita dapat mengungkapkan isi atau kesimpulan isi editorial atau tajuk rencana melalui langkah sebagai berikut:

  1. Menemukan ide pokok setiap paragraf dalam tajuk rencana
  2. Menyusun ide-ide pokok tersebut menjadi satu paragraf
  3. Penyusunan paragraf tersebut sebaiknya menggunakan bahasa dan kalimat yang lugas
  4. Agar kepaduan pragraf tercipta, kita perlu menggunakan kata penghubung antar kalimat.

Tajuk Rencana / Editorial

Tajuk Rencana adalah sebuah institusi pers terhadap suatu fakta atau peristiwa yang terjadi.
       → Istilah Editorial umumnya dipakai oleh penerbit di Amerika

Dilihat dari penulisannya tajuk rencana setidaknya dibedakan menjadi tujuh yaitu:
  1. Tajuk rencana yang menginpretasikan terhadap suatu fakta, peristiwa atau isu
  2. Tajuk rencana yang mempermasalahkan (fakta, peristiwa atau isu) agar mendapat perhatian pihak-pihak tertentu
  3. Tajuk rencana yang menggerakan masyarakat untuk bertindak atau bersikap
  4. Tajuk rencana yang memperjuangkan suatu hal terus menerus agar mendapat perhatian
  5. Tajuk rencana yang menerangkan informasi / penerangan semata
  6. Tajuk rencana yang menjelaskan informasi tidak sekedar informasi
  7. Tajuk rencana persuasi yang berisi pemikiran alternatif yang mengarah kepada pemecahan masalah
Tajuk rencana biasanya tersusun atas format:



Ciri-ciri Fakta dan Opini:

Menyusun Karya Tulis

Monday, February 17, 2014

Karya Tulis / Karya Ilmiah adalah kegiatan penelitian yang memuat rencana materi atau bahan.

Menyusun Karya Tulis dengan Memilah Materi Sebagai Berikut:

  1. Bahan dan materi disesuaikan dengan tema supaya karangan dapat disusun teratur
  2. Bahan bisa dijabarkan atau diuraikan
  3. Bahan disesuaikan kebutuhan, ada keseimbangan antara bab dan sub bab sehingga masalah tersusun dengan logis.


Ciri-Ciri Karya Tulis

  1. Logis yaitu Semua penjelasan disajikan secara masuk akal
  2. Obyektif yaitu Semua keterangan / penjelasan secara jujur, apa adanya sesuai data dan fakta
  3. Sistematis yaitu Disusun dengan kerangka yang diurut dan berkesinambungan
  4. Tuntas yaitu Masalah dikupas dengan rinci dan lengkap
  5. Kebenaran yaitu Dapat diuji
  6. Berlaku Umum yaitu Kesimpulan cocok untk semua populasi
  7. Memakai bahasa baku dan Tata tulis yang sesuai kaidah bahasa.


Langkah Menyusun Karya Tulis:

  1. Mendaftar atau membuat data tentang hal atau masalah yang perlu ditulis dengan berdasar topik yang dipilih
  2. Membatasi topik dan menentukan judul
  3. Memnentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis
  4. Merumuskan masalah
  5. Menyusun kerangka karya tulis
  6. Mengembangkan Kerangka


Pola  Penyusunan Karya Tulis / Karya Ilmiah
   
     I.    Halaman Judul
     II.   Lembar Persetujuan
     III.  Abstraksi
     IV.  Kata Pengantar
     V.    Daftar Isi
     VI.   Daftar Tabel (Tentatif)
     VII.  Daftar Gambar
     VIII. Daftar Lampiran

Bab I. Pendahuluan
            a. Latar Belakang Masalah
            b. Rumusan Masalah
            c. Tujuan Masalah
            d. Manfaat Penelitian

Bab II. Kerangka Teori / Landasan Teori
             a. Landasan Teori
             b. Hipotesis Penelitian (Tentatif)

Bab III. Metode Penelitian
               a. Jenis Penelitian
               b. Populasi dan Sampel Penelitian
               c. Jenis, Sumber dan Teori Pengumpulan Data
               d. Teknik analisis

Bab IV. Pembahasan Penelitian
              a. Gambaran Umum Objek Penelitian
              b. Deskripsi Hasil Penelitian
              c. Pengujian Hipotesis
              d. Interpelasi Hasil Hipotesis

Bab V. Penutup
             a. Kesimpulan
             b. Saran

Daftar Pustaka
Indeks
Lampiran

Notulen Rapat

Monday, September 16, 2013

Notulen adalah:
              Catatan singkat mengenai jalannya rapat serta hal yang diputuskan atau dibicarakan.

Unsur-Unsur dalam Notula:
1. Materi dan tujuan rapat
2. Waktu rapat
3. Tempat rapat
4. Peserta
5. Acara rapat/pelaksanaan
6. Jalannya rapat
7. Keputusan rapat atau hasil rapat

Pola penulisan notulen rapat yang tepat ialah:
1. Judul
2. Materi dan Tujuan Rapat
     a) Menampung Pendapat
     b) Membahas Pendapat
     c) Pembentukan Panitia
3. Waktu
         - Hari, Tanggal
         - Waktu
4. Tempat
5. Pelaksanaan =>
              Acara rapat sebagai berikut:
               a) Pembukaan
               b) Pengarahan oleh guru pembimbing
               c) Membahas program kerja
               d) Memilih panitia
               e) Penutup
6. Jalannya rapat
7. Keputusan rapat
         - Saran
         - Kritik

Hikayat

Saturday, September 14, 2013

Hikayat adalah karya sastra melayu lama yang berbentuk prosa yang bersifat khayal.
Menurut jenisnya, sastra dibedakan menjadi:
              - Sastra Lama -> Hikayat
              - Sastra Baru -> Puisi dan Prosa

Ciri-ciri Hikayat:
- Isi ceritanya berkisar pada tokoh raja dan keluarganya (istana sentris)
- Bersifat pralogis yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum atau disebut            fantastis
- Umumnya diawali dengan kata-kata arkian, sebermula, syahdan, ataupun tersebutlah
- Nama pengarang tidak disebutkan (anonim)
- Tergolong cerita berbingkai.

Unsur Hikayat terdiri dari:
1. Struktur penceritaan berkisah kehidupan istana (istana sentris)
2. Tujuan utama untuk menghibur
3. Akhir cerita happy ending tokoh selalu mendapat kemenangan
4. Menekan segi moral
5. Pola cerita bersifat steriotif antara lain percintaan, peperangan, keajaiban, kekuatan gaib.

Unsur Pembagian Cerita Ada 2 yaitu:
-Unsur Intrinsik adalah:
                    Unsur yang membangun hikayat dari dalam seperti tema, alur, gaya bahasa, amanat, latar,                  penokohan.
-Unsur Ektrinsik adalah:
                    Unsur yang membangun hikayat dari luar seperti agama, keadaan masyarakat,  budaya, sejarah, dsb.

Jenis Hikayat:
1. Hikayat Hang Tua
2.Hikayat Si Miskin
3. Hikayat 1001 Malam
4. Hikayat Abu Nawas
5. Hikayat Sri Rama